Kajian Teologi Sosial: Diakonia Posintuwu di Jemaat GKST Bukit Moria Pamona
Diakonia Posintuwu di Jemaat GKST Bukit Moria Pamona
Kata Kunci:
Posintuwu, Diakonia, Solidaritas, Tradisi, Teologi SosialAbstrak
Pandangan umum jemaat mengenai solidaritas di dalam persekutuan sejauh ini hanya bisa terbentuk dan dilakukan melalui pelayanan-pelayanan yang ada di dalam ruang lingkup gereja. Tetapi menariknya, salah satu adat istiadat masyarakat suku Poso/Pamona yaitu Posintuwu mengandung nilai solidaritas yang membuat jemaat memiliki rasa senasib dan sepenanggungan. Posintuwu yang telah lama melekat sebagai tradisi/kebiasaan masyarakat suku Poso/Pamona menjadi sebuah wadah bagi masyarakat dan jemaat untuk menjalin kehidupan persaudaraan antara satu sama lain. Tulisan ini sendiri berfokus pada sebuah kajian teologi sosial terhadap diakonia Posintuwu di jemaat GKST Bukit Moria Pamona. Sehingga, tujuan penelitian yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah mendeskripsikan diakonia Posintuwu dan mengkaji teologi sosial terhadap diakonia Posintuwu di jemaat Bukit Moria Pamona. Dengan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka hasil tulisan menunjukkan bahwa Posintuwu dapat menjadi salah satu alat sekaligus wadah bagi masyarakat dan jemaat untuk menjalin solidaritas di dalam kehidupan sekaligus membangun rasa persaudaraan karena Posintuwu mengandung nilai dan makna mendalam terkait senasib dan sepenanggungan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jimmy Eka Putra Bandola, Suwarto Adi, Tony Tampake
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.