Persepsi Peserta Didik Terhadap Interaksi Pembelajaran IPA Fisika di SMP Negeri 3 Mengkendek
Keywords:
Persepsi peserta didik, interaksi pembelajaranAbstract
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab proses pembelajaran yang didominasi guru dan persepsi peserta didik terhadap interaksi pembelajaran IPA Fisika di SMP Negeri 3 Mengkendek. Peneltian ini tergolong penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitaif.Sumber data penelitian yaitu 4 orang guru yang dan 30 orang peserta didikyang diambil dengan teknik simple random sampling.Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Data hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan data yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis melaluiediting, skoring, dan tabulating. Hasil penelitian ditemukan bahwa interaksi pembelajaran yang sering digunakan guru IPA Fisika di SMP Negeri 3 Mengkendek yaitu interaksi satu arah dan dua arah sedangkan interaksi lainnya jarang digunakan. Interaksi satu arah merupakan tipe interaksi dimana guru aktif menyampaikan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik, sedangkan peserta didik hanya mendengarkan sehingga materi sulit dipahami.Sedangkan interaksi dua arah merupakan interaksi timbal balik dari peserta didik kepada guru dan tidak ada interaksi antar peserta didik.Persepsi peserta didik terhadap penggunaan interaksi dalam pembelajaran IPA Fisika di SMP Negeri 3 Mengkendek umumnya tidak setuju jika digunakan penggunaan interaksi satu arah dan dua arah dalam pembelajaran.Akan tetapi yang mereka inginkan interaksi tiga arah atau lebih yaitu interaksi antara guru, peserta didik, media dan sumber belajar baik individu maupun kelompok. Penyebab guru tetap menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab dan interaksi satu arah dan dua arah adalah terbatasnya media dan sumber belajar serta guru belum memahami secara benar langkah-langkah pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning) seperti pendekatan kontekstual dan model pembelajaran kontsruktivisme kendatipun mereka sudah mengikuti penataran atau pelatihan.