Formasi Identitas Diri Remaja Putri Yang Bergabung Menjadi Anggota Geng Predator (Preman Dari Toraja) Di Toraja
DOI:
https://doi.org/10.47178/jkip.v4i3.56Keywords:
remaja putri, identitas diri, kenakalan remaja, geng PredatorAbstract
Proses pembentukan identitas diri pada remaja sering kali mengalami hambatan yang terkadang diwujudkan dalam tindakan menyimpang yaitu menjadi anggota kelompok (geng) yang melanggar norma-norma. Kondisi ini juga dialami oleh remaja putri di Toraja yang menjadi anggota geng Predator. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi motivasi remaja putri masuk menjadi anggota geng Predator, menjelaskan proses inisiasi yang mereka lalui dalam geng, mendeskripsikan aktivitas mereka serta memahami pandangan mereka terhadap diri sendiri dan reaksi terhadap pandangan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode pengambilan data yaitu wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan tiga orang partisipan, terdiri dari tiga orang remaja putri mantan anggota geng Predator, yang berusia 17-20 tahun saat wawancara dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk dikenal dan disegani banyak orang, keinginan untuk memiliki banyak teman,serta adanya perasaan nyaman, rasa kekeluargaan dan kebebasan yang mereka terima menjadi motivasi semua partisipan bergabung dengan geng Predator. Salah satu partisipan harus melalui proses inisiasi sebelum dinyatakan resmi menjadi anggota geng Predator. Partisipan selalu melakukan aktivitas apapun secara bersama-sama (terutama dalam hal menjual diri untuk menafkahi kehidupan mereka), memandang dirinya hebat (namun disisi lain mereka juga merasa tidak berarti akibat kenakalan yang telah mereka lakukan), serta hanya bisa berlaku tidak peduli dan mengabaikan apapun pendapat masyarakat tentang mereka.