Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Mengkendek
DOI:
https://doi.org/10.47178/jkip.v3i3.100Keywords:
Group Investigation, GLB dan GLBBAbstract
Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila sebagian besar atau seluruhnya siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, juga terlihat adanya semangat belajar yang besar, rasa percaya diri, dan kegairahan belajar yang tinggi pada diri siswa. Salah satu upaya guru untuk mewujudkan keaktifan belajar siswa yang tinggi dalam pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi (GI) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang penekanannya pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi pelajaran (informasi) yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Dalam pembelajaran tipe GI siswa dilibatkan secara aktif mulai dari perencanaan, menentukan topik, melakukan investigasi melalui kelompok, sampai menarik suatu kesimpulan. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi (GI) yang dilakukan melalui penelitian kerjasama dengan guru bidang studi, fokus peramasalahannya adalah : (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran; (2) aktivitas siswa; (3) respon siswa; dan (4) hasil belajar siswa setelah diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe GI. Mengingat penelitian ini adalah penelitian mandiri, maka populasi penelitian sangat dibatasi yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Mengkendek yang terdiri atas 6 kelas dengan jumlah siswa 185 orang. Sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dengan jumlah siswa 30 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui pengamatan terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, menyebarkan angket respon siswa, dan memberikan tes hasil belajar berupa tes uraian sebanyak 15 nomor. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif berupa skor rata-rata, frekuensi dan persentase. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa; (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tergolong baik dengan skor rata-rata 3,97, (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat melibatkan siswa secara aktif dengan persentase selain mendengarkan dan mencatat penjelasan guru dan teman serta perilaku yang tidak relevan sebesar 86,57% serta pembelajaran terpusat pada siswa, (3) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat membuat siswa mencapai ketuntasan belajarnya. Skor rata-rata pada tes awal sebesar 32,87 dan meningkat pada postes menjadi 83,5 atau mengalami peningkatan sebesar 50,63, dan (4) respon atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran dan komponen model pembelajaran kooperatif tipe GI sangat positif. Hal ini terlihat dari 63,3% siswa menginginkan agar pembelajaran berikutnya masih digunakan pembelajaran kooperatif tipe GI.