Optimasi Percepatan Durasi Proyek Pembangunan Gedung
DOI:
https://doi.org/10.47178/dynamicsaint.v3i1.268Keywords:
Least Cost Analysis, Least cost scheduling, Waktu, Biaya, duration cost trade off, Biaya Langsung, Biaya Tidak LangsungAbstract
Pada suatu proyek konstruksi jadwal dan rencana kerja merupakan hal yang penting. Dalam suatu proyek konstruksi hampir selalu terjadi perubahan rencana dari yang telah ditetapkan semula, dimana perubahan rencana tersebut bisa terjadi sebelum proyek dimulai ataupun pada saat proyek sedang berlangsung.
Pada studi kasus dibahas Proyek Pembangunan Gedung Olahraga di kota Rantepao, dengan Biaya Proyek sebesar Rp Rp1.188.195.378 dan masa pelaksanaan proyek selama 210 hari kerja.
Hasil analisa menggunakan metode Least Cost Analysis, penyelesaian proyek tercepat yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung olahraga di kota Rantepao dengan penambahan jam kerja adalah 199 hari, 11 hari lebih cepat dari waktu penyelesaian rencana awal, dengan pengurangan biaya total proyek sebesar Rp. 50.728.327,00, sedangkan dengan menggunakan metode penambahan tenaga kerja adalah mempercepat proyek 188 hari, 22 hari lebih cepat dari waktu penyelesaian rencana awal, dengan pengurangan biaya total proyek sebesar Rp. 50.736.720,00 dan dengan menggunakan metode penambahan peralatan mempercepat proyek 195 hari, 15 hari lebih cepat dari waktu penyelesaian rencana awal, dengan pengurangan biaya total proyek sebesar Rp. 52.064.076,00.