Analisis Perencanaan Rusun Polres Gowa Dengan Metode Sistem Rangka Momen Pemikul Menengah (SRMPM)
DOI:
https://doi.org/10.47178/dynamicsaint.v6i1.1335Keywords:
Perencanaan Struktur; Beton; Kolom, Balok, , SRPMMAbstract
Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) merupakan suatu sistem yang daktilitasnya cukup tinggi serta memiliki persyaratan yang detail dalam perhitungan penulangan komponen struktur. Baik aksial, lentur dan geser untuk elemen balok dan kolom, serta ketentuan mengenai hubungan kolom dengan balok yang akan mempengaruhi kinerja bangunan ketika menerima beban gempa. Dengan enelitian ini dapat diketahui detail persyaratan SRPMM sesuai SNI 2847-2013. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Dari penelitian ini akan dideskripsikan bagaimana perencanaan struktur Rusun Polres Gowa dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Data dikumpulkan dari literatur atau kepustakaan, dan simulasi komputasi. Dari simulasi komputasi diperoleh model struktur (space frame) bangunan dan memperoleh gaya geser, gaya aksial, , dan momen yang terjadi. Rusun Polres Gowa merupakan gedung rumah susun yang strukturnya didesain dengan sistem konstruksi beton bertulang biasa.Rusun Polres Gowa terdiri atas 3 lantai, memiliki ukuran panjang sekitar 47 meter, lebar 19.8 meter dan tinggi total bangunan 15.6 meter. Dimensi struktur yang dihasilkan adalah dimesi kolom K1- 40x50, K2-40x50, K3-25x35, S1-25x40. Dimesi balok B1- 30x50, B2-30x50, B3-25x50, B4-20x40, B5-20x30, B6-15x30, RB1-20x30 Plat direncanakan menggunakan smartdek 0.7 mm dengan dimensi plat lantai 12 cm, plat atap 12 cm, plat reservoir 12 cm. Perencanaan fondasi, Fondasi P1 berupa fondasi sumuran dengan dimensi sumuran diameter 80 cm 1 buah dengan setinggi 4 m, dan dimensi Poer 150 cm x 150 cm x 50 cm pada kedalaman 2.0 m. Fondasi P2 berupa fondasi telepak/poer dengan kedalaman 2.0 m, dan dimensi Poer 150 cm x 150 cm x 30 cm
References
Asroni, A. 2010. Kolom Fondasi dan Balok T Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta.
ATC-40. 1996, Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Building. Applied Technology Council. Redwood City.
Badan Standardisasi Nasional. 2013. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain (SNI 1727-2013)”. BSN .Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung (SNI 1726-2012). BSN. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung ( SNI 2847-2013). BSN. Jakarta.
Chu Kia Wang Dkk. 1993. Disain Beton Bertulang Edisi Keempat. PT. Gelora Aksara. Jakarta.
Dipohusodo, Istimawan. 1991. Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK.SNI T- 15-1991-03 .Departemen PU. Jakarta.
FEMA 356. 2005. Quantification of Building Seismic Performance Factors. Federal Emergency Management Agency. Washington DC.
FEMA P695. 2009. Quantification of Building Seismic Performance Factors. Federal Emergency Management Agency. Washington DC.
Flach Ronal Dkk. 1999. Details And Detailing Of Concrete Reinforcement (ACI 315-99). American Concrete Institute. U.S.A.
Schodek L. Daniel. 1991. Struktur. PT. Eresco. Bandung.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jufri Manga, Zwengly Lodi Honta, Hernita Matana, Parea Rusan Rangan, Yulieanti S. Mapaliey, Yohanis B. Lotim, Abdias Tandy Arrang, Hasyim Basri, Zain Patongloan, Gersony Miri, Marinus Linggi, Feri Daud Biang, Yusran Londong Allo, Yohans Sunarno, Agustina Pagatiku, Escher Kalapadang, Rael Rabang Matasik, Jery D. Paridy, Regita O. Runtukahu, Memed Timang, Abraham Ganti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.