Pengaruh Pemupukan Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman padi di Lahan Sawah Semi Intensif, Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v2i3.701Keywords:
Padi, organik, anorganik, komposAbstract
Sulawesi Selatan yang merupakan lumbung pangan nasional tetap berupaya untuk meningkatkan produksi beras sehingga bisa mencapai surplus sebesar 2 juta ton tahun 2012 mendatang. Untuk mencapai rencana tersebut maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penggunaan pupuk organik dan anorganik untuk meningkatkan produksi padi. Pengkajian pemupukan organik dan anorganik telah dilakukan di KP. Luwu, Bone-Bone, Sulawesi Selatan mulai Oktober – Desember 2010 dengan menguji lima perlakuan yaitu : A= kompos (4 t/ha) + pupuk cair 4 liter/ha, B= Kompos (4 t/ha) + Setengah dosis rekomendasi pupuk anorganik, C= Kompos (4 t/ha) + Dosis rekomendasi pupuk anorganik , D= Dosis Rekomendasi Pupuk Anorganik (200 kg/ha Urea + 100 kg/ha Ponska) dan diulangi empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik dalam bentuk kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi khususnya tinggi tanaman pada umur 2 bulan, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan. Selanjutnya hasil pengamatan produksi gabah menunjukkan penggunaan pupuk organik dapat secara nyata meningkatkan hasil padi menjadi 7,29 ton GKG per hektar dengan perolehan pendapatan sebesar Rp. 9.067.000,- per hektar.