UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI DATARAN TINGGI DI SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v2i1.376Keywords:
Adaptasi, dataran tinggi, Oryza sativa, varietasAbstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional dan menjadi basis untuk revitalisasi pertanian. Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional perlu melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas padi yang sampai saat ini baru mencapai rata-rata 4,7 ton per hektar. Salah satu upaya adalah mengembangkan padi dataran tinggi dengan melakukan uji adaptasi padi pada beberapa daerah dataran tinggi.Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu Rantepao (kabupaten Toraja Utara), Malino, dan Bajeng (kabupaten Gowa) dengan menguji 12 varietas dan kultivar yaitu Basmati 370-IRRI, Basmati 370-Original , Basmati 370-Sukamandi , HSPR, IMPARI 3, IMPARI 4, Khao Dawk Mali, Milky Rice, Mentik Wangi, Sinta Nur, Singkoang (Fatmawati), dan IPB 117-E-Rp-2-1, disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Hasil pengkajian menunjukkan varietas Basmati,Inpari, Sinta Nur dan Singkoang adalah varietas yang cepat berbunga, namun dari segi jumlah anakan produktif yang paling banyak adalah HSPR, Milky Rice, dan Basmati 370 Sukamandi. Produksi yang tertinggi dihasilkan dari HSPR sebesar 4,7-5,7 ton GKG perha namun hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan hasil Mentik Wangi, Inpari 3, Inpari 4, Sinta Nur, Singkoang, dan IPB 117-ERp-2-1.