Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Toraja Tulangdidi’
Tinjauan Hermeutik
DOI:
https://doi.org/10.47178/jkip.v4i3.51Kata Kunci:
kearifan lokal, cerita rakyat toraja, sastra lisan toraja, moral baik, moral buruk, hermeneutikaAbstrak
Kearifan lokal dijumpai dalam cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan cerminan kebudayaan dan kehidupan suatu masyarakat. Melalui cerita rakyat persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dapat ditafsirkan. Dari persoala-persoalan kehidupan yang dihadapai masyarakat kemudian terwujud dalam berbagai nilai yang menjadi kearifan lokal. Nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerita rakyat diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Toraja sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia memiliki beraneka ragam cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan yang sudah mulai terabaikan. Hal ini perlu diupayakan untuk melestarikan nilai-nilai tersebut melalui pengkajian terhadap cerita rakyat Toraja. Salah satu cerita rakyat Toraja yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan yaitu Tulangdidi’. Untuk mengenal dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Tulangdidi’ digunakan metode kualitatif, yang menggunakan cerita Tulangdidi’ sebagai data primernya. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari responden yang representatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hermeneutik, yaitu suatu ilmu yang mengarahkan kepada penafsiran teks secara ilmiah. Hasil penelitian ini menyatakan nilai-nilai kehidupan (kearifan okal) dalam cerita rakyat Tulangdidi’ diperlukan dalam berinteraksi dengan sesama. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi: (1) nilai moral baik; yaitu: (a) kesetiaan, (b) ketabahan; (c) ketekunan; (d) kepedulian. (2) nilai moral buruk (a) harga diri manusia diremehkan, (b) hubungan orang tua dengan anak ternoda. Kesimpulannya nilai-nilai moral yang baik yaitu (a) kesetiaan, (b) ketabahan; (c) ketekunan; (d) kepedulian, dalam kehidupan masyarakat Toraja sudah terkikis dengan perkembangan teknologi dan arus globalisasi.