Legenda Landorundun Dalam Perspektif Strukturalis Levi Strauss
DOI:
https://doi.org/10.47178/jkip.v1i1.147Keywords:
Legenda Landorundun, hubungan kekerabatan, strukturalis Levis StraussAbstract
Kearifan lokal (local wisdom) terdapat dalam berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Kearifan lokal adalah gagasan, nilai, aktivitas dan benda-benda budaya spesifik yang merupakan identitas jadi diri kelompok etnis tertentu. Masalahnya adalah kearifan lokal seringkali diabaikan oleh pemilik kebudayaan itu sendiri. Kearifan lokal budaya Toraja bisa ditemukan dalam cerita rakyat Toraja. Gagasan dan nilai yang terkandung dalam cerita rakyat akan diungkapkan dengan menetapkan Legenda Landorundun sebagai objek penelitian. Legenda Landorundun adalah salah satu genre sastra lisan Toraja yang perlu diteliti dari sudut pandang budaya. Penelitian ini bertujuan Untuk: 1) mendeskripsikan struktur luar (surface structure) dan struktur dalam (deef structure ) legenda Landorundun. 2) mengungkapkan makna yang ditarik dari struktur dalam sesuai aspek budaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam usahanya membangun karakter anak didik lewat kearifan lokal yang terdapat dalam sastra lisan khususnya legenda Landorundun. Bagi siswa dan mahasiswa bahkan masyarakat luas, hasil penelitian ini dapat berguna untuk memahami legenda Landorundun dari persfektif kebudayaan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan kerangka teori struktural Levi Strauss. Data berupa peristiwa dan tindakan tokoh. Sumber data dari buku Ulelean Parena Toraya karya Pdt. Y. Lebang. Teknik pengumpulan data melalui kajian dokumen. Teknik analisis data digunakan hermeneutika. Hasil analisis data menunjukkan bahwa struktur luar legenda Landorundun adalah peristiwa kelahiran Landorundun yang tidak biasa membawa masalah bagi kedua orang tuanya dan dimediasi oleh pihak ketiga yaitu tokoh adat dan agama. Pernikahan Landorundun dengan Bendurana pria yang berasal dari luar daerah Toraja. Struktur dalam (deep structure) legenda Landorundun menggambarkan ada hubungan kekerabatan antaretnis di Sulawesi Selatan melalui ikatan pernikahan. Menyiratkan makna bahwa kehidupan bermasyarakat antaretnis (Bugis, Makassar dan Toraja) yang ada di Sulawesi Selatan dibangun melalui ikatan kekerabatan. Relasi kekeluargaan ini akan mempersatukan mereka untuk dapat saling menerima, menghargai, menopang, dan mendukung dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis.