SINKRONISASI ESTRUS DALAM KAITANNYA DENGAN EFISIENSI REPRODUKSI PADA KAMBING
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v2i1.377Kata Kunci:
efisiensi reproduksi, hormon, kambing, sinkronisasi estrusAbstrak
Keberhasilan IB pada kambing dalam kaitannya dengan efisiensi reproduksi antara lain disebabkan kesulitan mendeteksi estrus dan adanya gejala anestrus, yang mana berpengaruh terhadap jarak beranak (kidding interval). Kesulitan mendeteksi estrus pada kambing disebabkan tanda-tanda estrus secara visual tidak begitu jelas terlihat. Oleh karena itu, salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah penerapan teknologi sinkronisasi estrus. Dasar fisiologis dari teknologi ini adalah adanya hambatan pelepasan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisa anterior yang menghambat pematangan folikel de graaf ataupun penyingkiran corpus luteum dengan pemberian preparat hormon luteolitik. Melalui penerapan teknologi ini, diharapkan kambing dapat estrus dalam waktu yang bersamaan, dikawinkan ataupun diinseminasi secara bersamaan atau hampir bersamaan, serta pada akhirnya waktu kelahiran dapat diprediksi. Pada umumnya penerapan teknologi ini pada kambing menggunakan hormon-hormon gonadotropin, progesteron, estrogen, prostaglandin dan kombinasi dari hormon tersebut. Metode pemberiannya dapat melalui oral, intra muskuler, intra vena, intra vagina maupun secara subkutan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi sinkronisasi estrus dengan hormon dapat meningkatkan keserentakan estrus dan meningkatkan angka kebuntingan hasil IB pada kambing. Dengan demikian optimasi program IB pada kambing dalam kaitannya dengan efisiensi reproduksi dapat ditingkatkan. Implikasinya adalah dengan meningkatnya efisiensi reproduksi maka produktivitas kambing akan dapat meningkat sehingga pada akhirnya diharapkan akan memberikan keuntungan pada petani/peternak.