KAJIAN BEBERAPA VARIABEL EKONOMI SEBAGAI INDIKATOR PEMBANGUNAN PEDESAAN BERBASIS PERTANIAN DI KABUPATEN BANTAENG SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v2i1.373Keywords:
Harga input – output, , Indikator variabel upah, pembangunan pedesaanAbstract
Percepatan proses transfer inovasi teknologi, agar mudah dapat diadopsi oleh petani perlu informasi data yang akurat dan cepat. Untuk mendukung dan terwujudnya hal tersebut dibutuhkan suatu Kajian Indikator Variabel upah, harga input dan harga hasil pertanian sebagai indikator pembangunan pedesaan berbasis pertanian di Sulawesi Selatan. Metodologi kajian yang akan dilaksanakan dengan metode survei dan monitoring harga upah, harga input dan output pertanian secara berkala. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Januari – Desember 2009 dan lokasi kajian dilaksanakan pada agroekosistem dataran rendah, lahan kering di Kabupaten Bantaeng. Adapun indikator kesejahteraan petani yang diukur meliputi: a). Perkembangan struktur pendapatan, b) Perkembangan konsumsi untuk peragaan, c) Perkembangan daya RTP, d) Perkembangan ketahanan pangan di RTP, dan e) Nilai tukar petani (NTP). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa masyarakat tani di wilayah kajian NRA maupun RA mempunyai tingkat pendapatan yang cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangga taninya. Ketahanan pangan bagi rumah tangga taninya di atas nilai 1 (di atas cukup). Upah buruh pertanian maupun non pertanian batas minimum masih dibawah UMR sedangkan batas maksimun sudah di atas UMR.
Pada harga sarana produksi, hasil pertanian, dan barang konsumsi masih ada yang mempunyai nilai keragaman yang cukup tinggi. Sedangkan saran bahan kebijakan bagi Pemerintah adalah dapat melakukan intervensi dalam mengendalikan harga sarana produksi, hasil pertanian, dan barang konsumsi yang mempunyai nilai keragaman di atas 15 %.