Pekabaran Injil Dalam Masyarakat Plural

Analisis Sosiologis–Teologis Kritis Terhadap Matius 28 : 18 – 20 dan Kisah Rasul 2 : 47 Dan Implikasinya Terhadap Pekabaran Injil di Indonesia

Authors

  • HANS LURA Universitas Kristen Indonesia Toraja

Keywords:

pekabaran injil, masyarakat plural

Abstract

Dalam Injil Matius 28 : 18 – 20 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Perkataan Yesus ini, sering dipahami oleh gereja (umat Kristen) sebagai “amanat agung” (perintah mulia) untuk mengkristenkan dunia (semua manusia). Tidak heran, jika pada waktu lalu ada istilah “extra ecclesiam nulla salus" ("di luar Gereja tidak ada keselamatan") dinyatakan oleh St. Siprianus dalam Konsili Lateran IV (thn 802). Istilah itu muncul sebagai kristalisasi semangat gereja memahami Mat 28 : 18 – 20. Karena itulah, dalam beberapa abad lamanya, di bawa kendali Barat, agama Kristen menjadi agama yang sangat ekspansif dan sangat bernafsu dalam melakukan pekabaran injil ke seluruh dunia, gereja terlalu bernafsu mengkristenkan dunia.

Downloads

Published

2020-02-29

Issue

Section

Articles

How to Cite

Pekabaran Injil Dalam Masyarakat Plural: Analisis Sosiologis–Teologis Kritis Terhadap Matius 28 : 18 – 20 dan Kisah Rasul 2 : 47 Dan Implikasinya Terhadap Pekabaran Injil di Indonesia. (2020). KINAA: Jurnal Teologi, 1(2), 1-15. https://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/kinaa/article/view/865