Analisis Kekuatan Tekan Beton terhadap Bentuk Agregat di Kabupaten Tana Toraja
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v4i3.666Kata Kunci:
agregat pipih, agregat lonjong, kuat tekanAbstrak
Penyediaan material campuran beton yang sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi yang berlaku merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas campuran beton. Material utama pembentuk campuran beton adalah agregat kasar, karena agregat kasar merupakan material yang paling dominan dalam campuran beton. Agregat kasar berupa batu pecah pada umumnya didapat dari hasil pemecahan batu-batu yang berukuran besar oleh alat pemecah batuan.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan buku / literatur dan mempelajari tahap-tahap dan standar dalam design campuran beton, dimana material yang didapatkan dari sumber pengambilan material diuji di laboratorium untuk menentukan spesifikasi dan untuk menentukan proporsi dari semua material yang digunakan dalam campuran beton (mix design), dimana material yang diguanakan dalam penelitian ini adalah agregat kasar (batu pecah), agregat halus (pasir alam), dan filler (semen).
Bentuk butir yang paling banyak ditemukan yaitu berbentuk kubus (persegi), pipih (flaky) dan lonjong (elongated). Pada penlitian ini diteliti pengaruh bentuk butiran pipih dan bentuk butiran lonjong terhadap campuran beton. Penelitian ini membandingkan campuran beton normal dan beberapa kombinasi pemakaian agregat kasar pipih dan lonjong dengan variasi 20%, 30%, 40%, dan 50% dari total agregat kasar yang digunakan untuk campuran beton, dimana kuat tekan rencana adalah 20 Mpa.
Hasil penelitian didapatkan persentase penggunaan agregat kasar pipih dan agregat kasar lonjong yang aman digunakan adalah 20% dari total agregat kasar yang digunakan dalam campuran beton, dimana jumlah ini melebihi kuat tekan rencana yaitu 20,378 Mpa.