Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Asi Booster Non-MSG Berbasis Daun Kelor di Desa Barembeng Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.47178/tongkonan.v1i1.1652Kata Kunci:
ASI Booster, Non-MSG, Daun KelorAbstrak
Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan melalui Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi dengan ASI eksklusif mejadi isu penting di Desa Barembeng Kec. Bontononpo Kab Gowa. Salah satu usaha untuk memperbaiki gizi ibu menyusui salah satunya dengan mengkonsumsi makanan tambahan. Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan bahan makanan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam kuliner ibu menyusui sebagai makanan tambahan, karena mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi meningkatkan dan memperlancar produksi ASI (efek laktagogum). Masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya dan Desa Barembeng pada khususnya sudah sejak lama mengenal tumbuhan kelor sebagai makanan yang dapat diolah sebagai makanan sehari-hari sebagai lauk pelengkap. Sayangnya masyarakat sekitar belum seluruhnya mengetahui bagaimana mengelolah tumbuhan kelor ini menjadi olahan bahan pangan lainnya. Oleh karena itu, penggunaan daun kelor menjadi sebagai alternatif makanan bagi ibu menyusui, bisa menjadi solusi yang paling tepat bagi masyarakat khususnya ibu menyusui dalam meningkatkan produksi ASI sehingga anak bayi yang ada di Desa Barembeng dapat memperoleh peningkatan kualitas gizi). Luaran yang diharapkan dapat terwujud dari kegiatan ini adalah: 1) Kualitas Gizi Bayi semakin meningkat dengan adanya Alternatif Makanan Penambah ASI bagi ibu meyusui yaitu ASI Booster Non MSG, 2) Masyarakat dapat memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku pengolahan makanan alternative ASI Booster Non MSG, 3) Dapat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat desa secara mandiri dan berkesinambungan untuk menggunakan bahan alternative dari tumbuhan kelor, 4) Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa melalui teknologi pengolahan bahan pangan/makanan.