Besaran dan Satuan Ukuran Tradisional Masyarakat Suku Toraja
Keywords:
Besaran, Satuan, ukuran tradisional, Suku Toraja, lestariAbstract
Dalam masyarakat Suku Toraja dijumpai banyak satuan ukuran tradisional yang telah digunakan turun temurun. Salah satu yang cukup unik adalah satuan dari besaran panjang karena alat ukur yang digunakan tergantung pada objek apa yang diukur. Penelitian ini difokuskan pada besaran panjang dan besaran volume melalui studi literatur dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh satuan ukuran panjang tanduk kerbau menggunakan lengan mulai dari satu ruas jari hingga siku dan selanjutnya diukur dengan satuan kelipatan jengkal. Pada ukuran lingkar babi juga menggunakan tangan saat sudah agak besar yaitu mulai dari ujung jari hingga ketiak dan seterusnya sedangkan jika yang diukur adalah kedalaman air menggunakan tinggi badan mulai dari kaki hingga kepala jika lebih dari itu maka digunakan benda lain seperti bambu dan lain-lain. Ukuran besaran dengan menggunakan satuan
tradisional ini tidak memiliki ukuran yang tepat akan tetapi sampai saat ini masih tetap digunakan dan masyarakat Toraja bisa mengerti dan menerimanya. Satuan ukuran yang jarang digunakan cenderung dilupakan apalagi bagi generasi muda sudah banyak yang tidak pernah menggunakannya lagi sehingga dikuatirkan punah. Agar satuan ukuran tradisional ini tetap dikenal dan dapat diwariskan kepada generasi penerus sebagai kekayaan budaya bangsa secara umum dan bagi Suku Toraja secara kusus. Diharapkan dengan kesadaran bahwa satuan ukuran tradisional suatu besaran yang ada di masyarakat Suku Toraja merupakan kekayaan budaya bangsa maka harus dijaga kelestariannya. Hal ini terkait dengan UU No. 10 Tahun 2014 tentang pelestarian Tradisi yang juga merupakan kekayaan bangsa Indonesia.