Suatu Kajian Teologis tentang Makna Untanda Allo dalam Membangun Rumah dan Implikasinya bagi Anggota Jemaat Lempo Berurung
DOI:
https://doi.org/10.0302/kinaa.v6i1.1981Keywords:
Untanda Allo, Allo Melo, Aluk To Dolo, KekristenanAbstract
Budaya Toraja merupakan kekayaan yang dimiliki oleh orang Toraja secara khusus bagi Gereja Toraja, Banyak kebudayaan yang masih terus dilaksanakan oleh orang Toraja sampai saat ini, untuk dapat menikmati kekristenan dalam budaya Toraja maka sangat perlu memaknai kebiasaan atau budaya kemudian mengaplikasikan makna tersebut dalam kehidupan sebagai orang Kristen. Salah satu budaya yang masih dilakukan di Jemaat Lempo Berurung adalah untanda allo. Dalam melaksanakan suatu kegiatan terutama membangun rumah, masyarakat Toraja berpatokan atau melihat hari karena mereka percaya bahwa dengan melihat hari, mereka dapat menentukan hari yang baik untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Masyarakat Toraja menyakini bahwa ada hari yang menurut mereka tidak baik untuk melaksanakan kegiatan dan mereka percaya bahwa ketika untanda allo dalam membangun rumah maka kesejahteraan, kesehatan, kemakmuran dan dijauhkan dari malapetaka. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai makna untanda allo dalam membangun rumah dan implikasinya bagi anggota jemaat Lempo Berurung. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi pustaka dan penelitian lapangan. Untanda allo tidak hanya sekedar kebiasaan yang dilakukan dengan pemaknaan bahwa akan mendatangkan berkat tapi juga dari sisi lain bersifat positif karena kebiasaan tersebut juga masih mengikat kekerabatan bagi anggota keluarga untuk sepaham dalam melaksanakan suatu kegiatan.
References
Lembaga Alkitab Indonesia. 2010, ALKITAB. Jakarta:LAI.
Barth, Carl. Teologi Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
GT, BPS. Kekristenan Dan Ketorajaan. Rantepao: PT Sulo,2015.
Tangirerung, Johana R. Berteologi Melalui Simbol-simbol. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.
Kobong, Theodorus. Injil Dan Tongkonan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 1996.
Mattew, Henri. Kitab Mazmur 101-150. Surabaya: Momentum, 2012.
Nurdin, Baturante. H. TORAJA, TONGKONAN&KERUKUNAN. Makassar:
Pustaka Al-Zikra, 2019.
Simanjuntak, A. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1982.
Tammu, J, and Van Dee Venn H. “Kamus Toraja Indonesi” (n.d.).
Tangdilintin.T.L. Toraja Dan Kebudayaannya. Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan, 1980.
Th. Kobong. Iman Dan Kebudayaannya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014




