Dialektika Budaya dan Teologi
To Ma'pamanta dalam Konteks Iman Kristen
DOI:
https://doi.org/10.0302/kinaa.v7i2.1792Keywords:
To Ma'pamanta’, metafisik, supranatural, budaya, teologiAbstract
Abstrak : Ritual To Ma' pamanta' yang sifatnya metafisik dan supranatural sulit dicerna oleh akal sehat dan selalu dipertanyakan dalam iman Kristen, maka diperlukan sebuah dialog antara budaya To Ma'pamanta' dengan 1 Raja-raja 17:1. Tujuan penelitian adalah menemukan titik temu antara budaya dan Teologi dalam konteks masyarakat Toraja. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggabungkan model analisis deskriptif dan analisis eksegese hermeneutik. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu menemukan titik temu antara budaya dan teologi mengenai keberadaan To Ma'pamanta’. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa titik temu antara budaya dan teologi adalah To Ma’pamanta’ dan Injil dapat dijembatani dengan melihat sisi spiritualitas kepada kekuasaan Sang Ilahi seperti Elia dalam 1 Raja-raja 17:1.
References
Cahyadi, Crispurwana. Benediktus XVI. Yogyakarta: Kanisius, 2010.
Guillot, C. Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa. Grafiti Pers, 1981.
Tangirerung, Johana. Menemukan Nilai-nilai Kesetaraan Jender dibalik Metafora Simbolik Rumah Adat “Tongkonan”dan Lumbung “Alang” Toraja. Prosiding Seminar Nasional SMIPT 2020 Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 3, nol. 1, 2020
Kobong, Theodorus. Iman Dan Kebudayaan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
—. Injil dan Tongkonan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Mustopo, M. Habib. Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Niebuhr, H. Richard. Christ and Culture. Harper & Brother, 1956.
Veenger, K. J. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gramedia, 1992.
Verkuyl, J. Etika Kristen dan Kebudayaan. Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1966.