Menganalisis Kemampuan Berbahasa Baku dan Berbahasa Tidak Baku bagi Siswa SMP Negeri 32 Bulukumba

Authors

  • Kaharuddin Kaharuddin Universitas Muhammadiyah Bulukumba
  • Halijah Universitas Muhammadiyah Bulukumba
  • Erni Universitas Muhammadiyah Bulukumba

DOI:

https://doi.org/10.47178/elementary.v5i2.1701

Keywords:

Bahasa baku, pengaruh bahasa, non baku

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penggunaan bahasa baku dan non baku pada siswa SMP NegeriI 32 Bulukumba. Sumber data pada penelitian ini adalah berupa arsip-arsip dalam bentuk tertulis maupun visual yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian yaitu berupa jurnal. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik simak dan catat. Teori yang digunakan adalag teori penggunaan bahasa baku dan non baku. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti meneliti dengan menggunakan tehnik analisis interaktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses penggunaan bahasa baku dan non baku pada siswa SMP 32 Bulukumba cenderung menggunakan bahasa yang non baku. Hal ini ditandai dengan banyaknya penggunaan bahasa Indonesia yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. Data yang tidak baku itu berupa (1) penyimpangan kaidah pembentukan kata, yang tampak dalam pemakaian imbuhan yang tidak tepat, pelepasan imbuhan, pemakaian bentuk dasar yang tidak baku, termasuk ketidak tepatan pemakaian kata ganti, (2) pemakaian unsur dari bahasa daerah, (3) pemakaian dialek konjo, (4) pemakaian hesitasi. Implementasi penggunaan bahasa baku dan non baku bagi siswa SMP 32 Bulukumba. Pada masa sekarang ini pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memengaruhi kehidupan masyarakat terutama kalangan remaja. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, sampai bahasa yang digunakanpun banyak yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Bahkan banyak remaja yang malu jika menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan aturan. Padahal, bahasa adalah identitas bangsa yang menjadi salahsatu penghargaan bagi Negara ini. Seharusnya sebagai generasi muda harus mampu untuk menjunjung tinggi bahasa
Indonesia sebagai bentuk pengabdian kepada Negara. Penggunaan bahasa yang tidak baku seringkali kita temui dilingkungan sekitar kita, dan ironisnya hal tersebut sudah dianggap lumrah. Salah satu penyebab pudarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baku adalah pengaruh dari bahasa luar atau modernisasi. Hal ini memicu munculnya istilah bahasa gaul dikalangan
siswa SMP khususnya SMP Negeri 32 Bulukumba. Kemunculan bahasa gaul inilah yang menjadi penyebab tergesernya bahasa Indonesia yang baku. Para siswa SMP yang terbiasa menggunakan bahasa yang gaul, dalam pembicaraan formal pun mereka akan lupa untuk berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, hal ini benar-benar memerlukan perhatian khusus dan tindakan nyata dari semua pihak yang peduli dengan eksistensi penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya.

Downloads

Published

2022-12-24