Pengaruh Bokashi Tephrosia dan ZPT Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Taoge) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica L.)
DOI:
https://doi.org/10.47178/4jrch525Kata Kunci:
bokashi, ZPT taoge, kopi arabikaAbstrak
Tujuan untuk melaksanakan penelitian ini agar dapat diketahui bahwa bokashi tephrosia dan ZPT ekstrak taoge yang diberikan memberikan pengaruh terhadap partumbuhan bibit kopi arabika (Coffea arabica L). Penelitian dilaksanaka diperkebunan kopi PT. Sulotco Jaya Abadi yang bertempat di Lembang Tiroan Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan faltorial yang disusun menggunakan rancang acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan berbeda yaitu : factor 1 (dosis bokashi tephrosia (B)) yang terdsiri atas 4 taraf perlakuan yaitu: B0 (control) B1(100g/pohon) B2 ( 200g/pohon) B3 (300g/pohon). Factor II (konsentrasi eksrak kecambah kacang hijau (taoge)) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu E0 (control), E1 ( 15 ml/1 l air), E2 ( 30ml/ 1 l air), E3 (45 ml/1 l air), sehingga terdapat 1 kombinasi perlakuan yaitu: B0E0; B0E1; BOE3; B1E0;B1E1; B1E2; B1E3; B2E0; B2E1; B2E2’ B2E3; B3E0; B3E1; B3E2; B3E3.Perlakuan bokashi tephrosia dengan dosis 20g/pohon memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika, khususnya pada tinggi tanaman diameter batang, jumlah daun, luas daun, laju asimilasi neto, dan laju asimilasi relatif. Perlakuan ZPT ekstrak kacang hijau dengan konsentrasi 30ml/1 l air merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika , khususnya pada tinggi tanaman diameter batang, jumlah daun, luas daun,laju asimilasi relatif, dan laju asimilasi neto. Kombinasi dengan 200g bokashi/pohon dengan 30ml/1 l air ZPT taoge merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika khususnya pada tingi tanaman, diameter batang, jumlah dau, luas daun, laju asimilasi neto, dan laju asimilasi relatif.
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja, 2021. Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2021.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, 2019. Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Arabika Kabupaten Toraja Utara, Tahun 2019.
Karundeng, Samuel., 2021 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Arabika di PT. Sulotco Jaya Abadi Tana Toraja.
Marpaung, dan Alvan J. 2010. Respon Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin Terhadap Perkecambahan Bibit kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Tugas Akhir. Bididaya Perkebunan. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan. Medan.
Mulyani, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Citra. Jakarta.
Nurhakim, Y, Iman dan Rahayu, S. 2014. Perkebunan Kopi Skala Kecil Cepat Panen. Infra Pustaka. Depok.
Raharjdo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta : Penebar Swadaya.
Supartha, I. N. Y., Wijana, G., & Adnyana, G. M. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertanian
Sari, H. P., Hanum, dan Charlog, 2014. Daya Kecambah dan Pertumbuhan Mucuna Bracteata Melalui Pematahan Dormansi dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (Ga3). Jurnal Online Agroteknologi, 2 (2) : 630-644.
Tanan Aris, Malamassan Daud, Limbong L. Yusuf, 2014. Pemetaan Potensi Dan Permasalahan Pengembangan Kopi Rabika Khas Toraja. Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.