RESPON PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK In SituTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v6i1.723Keywords:
Theobroma cacaoL, bahan organik, pertumbuhan, produktivitas, pendapatanAbstract
Penelitian untuk mengamati pengaruh penggunaan bahan organik in situ terhadap pertumbuhan dan produktivitas kakao telah dilaksanakan di Dusun Takku, Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada bulan Januari sampai Desember 2010 di lahan pertanaman kakao seluas 2,0 ha, melibatkan empat orang petani sebagai ulangan. Perlakuan yang disusun terdiri dari: B1 = Campuran limbah kakao, rumput-rumputan dan pangkasan tanaman pelindung, B2 = Kotoran ternak, B3 = Campuran limbah kakao + kotoran ternak + rumput dan pangkasan, B4 = Kontrol (pemupukan cara petani) disusun menurut Rancangan Acak Kelompok, diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan produktivitas rata-rata 27,55 persen. Pertumbuhan dan produktivitas tanaman kakao yang dihasilkan dari tanaman yang diberi bahan organik dari campuran limbah kakao dan pupuk kandang lebih baik dibandingkan dengan hasil tanaman yang hanya diberi bahan organik dari limbah kakao saja, atau pemberian pupuk buatan saja. Pendapatan yang diperoleh dari perlakuan campuran limbah kakao + kotoran ternak + rumput pangkasan di tahun pertama mencapai Rp. 10.028.720 dan pada tahun kedua sebesar Rp. 12.317.656. Pendapatan ini lebih tinggi daripada perlakuan tanpa penggunaan bahan organik (Rp. 9.870.840 pada tahun pertama dan Rp. 7. 292.340 pada tahun kedua).