Beberapa Keberhasilan Integrasi Usahatani Padi-Ternak Babi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v2i1.381Keywords:
Integrasi, Usahatani Padi, Ternak Babi, Tana Toraja dan Toraja UtaraAbstract
Kebutuhan akan ternak babi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara cenderung semakin meningkat setiap tahun, sebagai akibat dari semakin maraknya pesta adat “rambu tuka” (pengucapan syukur) dan “rambu solo” (upacara kematian). Untuk memenuhi kebutuhan ternak babi di dua kabupaten tersebut yang setiap tahun bertambah sebesar 1,6% atau 83.612 ekor, sebagian didatangkan dari kabupaten Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, maupun dari luar propinsi misalnya Sulawesi Tengah. Usaha peternakan babi dapat mendorong pemanfaatan dedak padi dan penanaman sayur ubi jalar sebagai pakan utama ternak babi. Selain itu pemanfaatan kotoran yang berasal dari kandang sebagai sumber biogas dapat menambah pendapatan dan mengurangi polusi lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk survei yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan integrasi usahatani padi-ternak babi di kabupaten Tana Toraja dan Toraja.Utara. Hasil survey menunjukkan bahwa pendampingan di kabupaten Tana Toraja dapat miningkatkan harga per ekor babi dari Rp. 1.250.000,- menjadi Rp. 2.000.000,- sedangkan untuk usahatani padi meningkat dari Rp. 6.400.000,- menjadi Rp. 8.500.000,-.per hektar. Demikian juga di kabupaten Toraja Utara terjadi peningkatan harga ternak babi dari Rp.1.250.000,- menjadi Rp. 2.000.000,- per ekor. sedangkan untuk usahatani padi meningkat dari Rp.6.045.000,-menjadi Rp. 10.650.000,-