ANALISIS UJI TANAH PADA KAMPUS I UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v1i2.346Keywords:
gedung kampus, handbore, pembangunan, sondirAbstract
Tanah merupakan dasar dari suatu struktur bangunan atau konstruksi, baik kostruksi bangunan, jalan dan bangunan keairan . Tanah tidak seperti besi dan beton yang tidak banyak ragam phisiknya. Keragaman ini menentukan sifat tanah dengan berbagai persoalan sesuai dengan kondisi tertentu yang dikehendaki dalam pelaksanaan , tetapi kesimpulan di tentukan oleh pengguaan dari tanah dengan anggapan-anggapan yang disederhanankan yang mana memberi tafsiran terhadap situasi terakhir dan dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam pengetahuan mekanika tanah untuk membantu para ahli menyelesaikan atau memecahkan berbagai macam persoalan yang berhubungan dengan tanah. Persoalan tanah secara garis besar terdiri dari hal keseimbangan atau stabilitas, hal deformasi elastis dan plastis.
Stabilitas perlu diketahui beban atau muatan yang bekerja pada tanah ,besar dan distribusi tekanan akibat muatan terhadap tanah, perlawanan dari tanah yang terdiri dari muatan yang bekerja pada tanah tergantung dari tipe stuktur dan berat tanah.Pengujian tanah adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk perencanaan dan perancangan Konstruksi. Pengujian tanah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi profil geoteknis tanah di lokasi rencana areal pembangunan gedung kampus I UKI Toraja dan memberikan informasi mengenai strata dan daya dukung tanah serta kedalaman lapisan tanah keras berdasarkan pengujian sondir dan boring (SPT). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pengujian dengan sondir dan handbore.
Analisis data dilakukan dengan mengolah data primer dan mengadakan pengujian laboratorium dari contoh tanah dari lokasi rencana pembangunan kampus 1 UKI Toraja.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah berdasarkan hasil sondir sebanyak 5 titik dan bor inti sebanyak 2 titik terlihat bahwa kondisi tanah bawah permukaan dilokasi rencana pembangunan cukup variatif sehingga pemilihan pondasi dapat ditentukan. Jenis pondasi dalam yang dapat mencapai lapisan tanah keras yang kedalamannya 6.4-7.8 meter dibawah permukaan tanah yang ada sekarang dengan alternatif pondasi tiang bor/sumuran dengan dimensi disesuaikan dengan intensitas beban bangunan.