Potensi AB Mix dalam Peningkatan Produktivitas Tanaman Selada Merah Menggunakan Metode Hidroponik
DOI:
https://doi.org/10.47178/66meap43Keywords:
AB Mix, Sistem DFT, Selada MerahAbstract
Selada merah merupakan sayuran memiliki kandungan gizi yang lengkap bagi kesehatan serta mempunyai nilai komersil yang cukup baik di pasaran, sehingga tingkat kebutuhan selada terus meningkat. Budidaya tanaman secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan terbatas untuk memproduksi sayuran lebih banyak, perawatan tanaman yang lebih praktis, efisiensi penggunaan pupuk, dan dilakukan tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh, melainkan dengan menggunakan pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan juga sebagai tempat akar menyerap unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga dapat meningkatkan produksi melalui usaha intensifikasi pertanian yang meliputi kegiatan bercocok tanam, pemupukan, pengairan dan pengendalian hama penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair AB Mix terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah dengan teknik hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di dusun Bolong, Lembang Rantelimbong, Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja pada ketinggian 1200 mdpl dengan tipe iklim B (Scmidt Ferguson). Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei sampai dengan Juni 2019. Penelitian ini berbentuk percobaan yang disusun berdasarkan pola rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan. Sebagai perlakuannya adalah K0: POC 3 ml/l air sebagai pelarut + 0 ml AB Mix (Kontrol), K1: 3 ml AB Mix / liter air, K2: 6 ml AB Mix/ liter air, K3: 9 ml AB Mix / liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan AB Mix memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada yang ditunjukkan tinggi tanaman, volume akar dan berat ekonomis. Perlakuan K2 (6 ml AB Mix / liter air) yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman Selada Merah.
References
Agustina, L., 2004. Dasar-Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta
Azis, A.K., M.Y Surung., dan Buraerah., 2006. Produktivitas Tanaman Selada Pada Berbagai Dosis Posidan-HT. Jurnal Agrisistem. 2, 36-42
Cahyono, B. 2014.Teknik Budidaya Daya dan Analisis Usaha Tani Selada.CV. Aneka Ilmu. Semarang.
Guritno, B. Dan Sitompul. 2006. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Malang. Malang.
Haryanto, T. Suhartini, dan E.Rahayu. 2002. Tanaman Sawi dan Selada. Penebar Swadaya, Depok.
Junita. Et al., 2002. Pengaruh Frekuensi Penyiraman dan Takaran Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Patchauli. Jurnal Ilmu Pertanian UGM : 1 (9) ; 37-45.
Lingga, P., 2006. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nivizan, L.B. 2008. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta
Rukmana, R. 1994. Bertanam Selada dan Andewi.Kanisius.Yogyakarta.
Sastradiharja. S. (2011). Praktis Bertanam Selada dan Ansewi Secara Hidroponik. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung. Hal. 1-17.
Sinar Tani. Edisi 20-26 Juni, 2018.Peluang Ganda Menanam Selada, Hal.15
Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. 204 Hal.
Sutiyoso, Y., 2018. 100 Kiat Sukses Hidroponik.Trubus Swadaya. Depok.
Susila, A. D. 2013. Sistem Hidroponik.Departemen Agonomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Modul.IPB. Bogor
Syarieva E, S. Daryatmo, dan S. Angkasa. 2014. Potential Business : Hidroponik Praktis. PT Trubus Swadaya. Jakarta.