Kajian Kinerja Lapisan Perkerasan Jalan Menggunakan Batu Gunung Putih dan Batu Kali di Toraja
Keywords:
Agregat batu kali, agregat batu gunung putih, lapis pondasi atas, california bearing ratioAbstract
Penggunaan agregat batu kali dan batu gunung sebagai lapis pondasi atas pada rekonstruksi jalan poros Makale-Rantepao merupakan bentuk pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Tujuan dan manfaat penelitian ini ialah untuk mengetahui kualitas batu gunung putih dan batu kali sebagai bahan material pada pekerjaan lapis pondasi atas jalan. Metode penelitian ini dilakukan dengan berpedoman pada metode Standar Nasional Indonesia (SNI) Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 Bina Marga dengan melakukan pengujian dilaboratorium untuk mengetahui perbandingan batu kali dan batu gunung putih sebagai material agregat pada pekerjaan perkerasan jalan. Untuk mendapatkan hasil dilakukan serangkaian pengujian terhadap material berdasarkan spesifikasi yang digunakan untuk mendapatkan nilai CBR laboratorium. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa pengujian karakteristik agregat batu kali dan batu gunung putih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Nilai abrasi batu kali 22.27% dan nilai abrasi batu gunung putih 29.56%. Gradasi yang digunakan berdasarkan spesifikasi sehingga komposisi campuran untuk pengujian CBR laboratorium: untuk material batu kali agregat kasar 59.91%, agregat halus 40,09% dan untuk material batu gunung putih agregat kasar = 59,39% agregat halus = 40.61%. Dalam penggabungan agregat pada masing-masing material didapatkan kadar air optimum material batu kali 6.8% dan kadar air optimum material batu gunung putih 7.3%, nilai CBR yang didapat untuk material batu kali 101% dan batu gunung putih 107% sehingga kedua bahan agregat dapat digunakan sebagai material lapis pondasi agregat kelas A pada pekerjaan rekonstruksi jalan poros Makale-Rantepao.