Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru Padi Varietas Inpari di kabupaten Takalar
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v3i2.633Keywords:
Uji adaptasi, VUB, PadiAbstract
Kajian uji adaptasi beberapa varietas unggul baru (VUB) padi dilaksanakan pada agroekosistem lahan sawah irigasi milik petani yang berlangsung dari bulan Mei – Agustus 2011 di Kabupaten Takalar. Kajian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Ada tiga varietas unggul baru (VUB) yang diuji adaptasinya yaitu Inpari-8, Inpari-10 dan Ciliwung sebagai pembanding. Setiap perlakuan dilaksanakan pada 8(delapan) orang petani sebagai ulangan. Pemupukan dilakukan sebanyak 2(dua) kali pada umur 14 dan 28 hari setelah tanam (hst). Jenis dan takaran pupuk yang digunakan adalah 200 kg Urea + 100 kg SP-36 + 50 kg KCl/ha atau 200 kg NPK + 135 kg Urea + 20 kg SP-36/ha. Pemupukan pertama diberikan 200 kg NPK + 35 kg Urea + 20 kg SP-36/ha dan pemupukan kedua diberikan 100 kg Urea/ha. Hasil uji statistik menunjukkan Inpari-10 memiliki tinggi tanaman (87,663 cm) dan jumlah anakan (20,075 batang) lebih tinggi dari varietas Inpari-8 dengan tinggi tanaman (83,688 cm) dan Ciliwung (79,713 cm), dan jumlah anakan Inpari-8 (18,00 batang) dan Ciliwung (16,250 batang). Persentase anakan produktif Inpari-8 memiliki (86,825 %) lebih tinggi dari Inpari-10 (83,575 %) dan Ciliwung (78,075 %). Sedang persentase anakan non produktif varietas Ciliwung menempati urutan tertinggi (21,925 %), Inpari-10 (16,425 %) dan Inpari-8 (13,175 %). Panjang malai sama antara ketiga varietas yaitu Inpari-10 (25,250 cm), Inpari-8 (25,400 cm), Ciliwung (23,575 cm). Produksi gabah kering panen Inpari-8 mencapai 7,50 t/h lebih tinggi dari Inpari-10 (6,38 t/h) dan Ciliwung (6,00 t/h).