PRODUKTIVITAS DAN PELUANG PENGEMBANGAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU YANG DITANAM SECARA PTT DI SULAWESI BARAT
DOI:
https://doi.org/10.47178/agro.v6i3.331Keywords:
produktivitas, varietas unggul baru, padi sawah, PTTAbstract
Varietas merupakan salah satu komponen inovasi teknologi yang memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi padi. Penggunaan varietas unggul secara bersama-sama dengan komponen teknologi budidaya lainnya akan memberikan hasil padi yang lebih tinggi. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui produktivitas padi varietas unggul baru yang dibudidayakan secara PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) pada lahan sawah irigasi di Sulawesi Barat. Kegiatan dilaksanakan di desa Toabo, kecamatan Papalang, kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada tahun 2014. Luas areal tanam 3 ha, ditanam pada lahan sawah irigasi milik petani. Varietas unggul yang ditanam adalah Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 13, dan Mekongga. Mekongga dan Inpari 13 merupakan varietas yang sudah dikenal oleh petani di Sulawesi Barat, sedangkan Inpari 30 Ciherang sub 1 merupakan varietas unggul yang baru diperkenalkan kepada petani. Sistem tanam yang digunakan adalah jajar legowo 4:1 dengan jarak tanam 40 cm X (20 x 10 cm), 2-3 batang per lubang, umur bibit 20-21 hss. Pupuk yang digunakan didasarkan atas rekomendasi hasil pengukuran PUTS, yaitu 250 kg NPK Phonska, 200 kg urea dan 0,75 t/ha pupuk organik. Teknologi budidaya lainnya dilakukan dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman secara Terpadu (PTT). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi (konversi dari hasil ubinan 2 x 3 m) dicapai pada varietas Inpari 30 Ciherang Sub-1 sebesar 10,05 t/ha GKP, menyusul Mekongga 9,78 t GKP, dan hasil terendah Inpari 13 sebesar 7,58 t GKP. Varietas unggul baru Inpari 30 Ciherang Sub1 memberikan hasil rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Mekongga dan Inpari 13 yang sudah lama ditanam petani, bahkan jauh di atas rata-rata hasil gabah yang dicapai di kabupaten Mamuju (5,09 t/ha) atau provinsi Sulawesi Barat (5,12 t/ha). Varietas unggul baru tersebut berpeluang untuk dikembangkan karena memiliki produktivitas rata-rata di atas varietas yang sudah eksis di Sulawesi Barat dengan inovasi teknologi PTT.