Dari SBY dan Jokowi sampai Si Gemoy: Tantangan Guru Bahasa Indonesia dalam Menumbuhkembangkan Budaya Santun Peserta Didik di Era Revolusi Industri 5.0
DOI:
https://doi.org/10.47178/194pky15Keywords:
SBY dan Jokowi, tantangan guru BI, budaya santun, peserta didik, revolusi industry 5.0Abstract
Guru merupakan agen perubahan sehingga harus sselalu mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi. Tantangan guru di era revolusi industri 5.0 tidak hanya berkaitan dengan penguasaan 4C peserta didik sebagai keterampilan abad XXI dan pengembangan model pembelajaran yang inovatif, tetapi yang lebih utama yaitu bagaimana menumbuhkembangkan karakter santun pada peserta didik. Realitas di masyarakat cenderung memberikan pajanan perilaku tidak santun dalam berinteraksi. Unggahan pengajian di youtube dan aara dialog di TV cenderung menyajikan tayangan perilaku dan ujaran yang tidak santun. Ujaran kebencian, pilihan kosakata yang sarkastis banyak ditemukan dalam tayangan tersebut. Fenomena ini akan bisa tersimpan dalam bawah sadar peserta didik yang suatu ketika akan terepresentasikan dalam perilaku dan tuturan mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, guru harus mampu menjadi model kesantunan dalam pembelajaran, mengeksplorasi nilai kesantunan berbasis kearifan lokal, mengintensifkan budaya 5S. Demikian pula dengan program-program sekolah lain yang berupaya membangun karakter peserta didik. Salah satunya melalui program sekolah toleransi.
References
Brown, P., & Levinson, S. C. (n.d.). Politeness Some universals in language usage Studies in Interactional Sociolinguistics 4.
Gunarwan, A. (2007). Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara. Penerbit Universitas Atma Jaya.
Hartati, M. (2021, January 17). BUDAYA 5 S (SALAM, SENYUM, SAPA , SOPAN DAN SANTUN).
Hidajati, M. (2023). Sekolah Toleransi Membangun Empati dan Simpati (H. Nurahyo, Ed.). Indocamp.
Kompas. (2021a). Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Pengamat Sebut Ada 3 Faktor Penyebab dalam. https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/26/194500523/netizen-indonesia-paling-tidak- sopan-se-asia-tenggara-pengamat-sebut-ada-3?page=al
Kompas. (2021b). Penyebab Netizen Indonesia Disebut Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara. https://www.kompas.com/wiken/read/2022/03/26/110500081/penyebab-netizen-indonesia-disebut-paling-tidak-sopan-se-asia-tenggara?page=all
Kompas. (2021c). Tingkat Kesopanan Orang Indonesia di Internet Paling Buruk Se-Asia Tenggara. https://tekno.kompas.com/read/2021/02/25/12022227/tingkat-kesopanan-orang-indonesia-di-internet-paling-buruk-se-asia-tenggara
Lickona, T. (1992). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. A Bantam Book Publishing History.
Pramujiono, A. (2012a). DARI MIANZI DAN LIAN MENUJU FACE: DARI KEARIFAN LOKAL CINA MENUJU TEORI KESANTUNAN YANG MENDUNIA. In Jurnal LINGUA CULTURA (Vol. 6, Issue 2).
Pramujiono, A. (2012b). Kesantunan Berbahasa dalam Wacana Dialog di Televisi. PPs Universitas Negeri Surabaya.
Pramujiono, A. (2015). Eksplorasi Nilai Kearifan Lokal sebagai Dasar Pengembangan Kesantunan Berbahasa. Budaya Nusantara.
Pramujiono, A., Ardhianti, M., Widya Hanindita, A., Rohmah, N., & Dian Andanty, F. (2022). Are Indonesian Netizens Really Uncivilized? Indonesian Netizen’s Response to MSP’s Inauguration as Chairman of Brin Main Board. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v7i19.12439
Pramujiono, A., & Nurjati, N. (2021). Teachers as Models of Language Politeness in Instructional Interaction in Elementary School. https://doi.org/10.17509/mimbardik.v5i2
Pramujiono, A., Rohmah, N., Hanindita, A. W., & Ardhianti, M. (2023). Indonesian Netizens’ Emotive Language in Responding to YouTube Posts: Cyberpragmatics Study. KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching, 9(2), 794–814. https://doi.org/10.22219/kembara.v9i2.23827
Saragih, P. (2024, January 12). Aksi Nyata Budaya Positif Dengan Melakukan 5S Yaitu: Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun.
Scollon, R., & Scollon, S. W. (2001). Intercultural Communication 2nd Edition. In SocioLinguistics (Second). Blackwell Publishing.
Sukarno, S. (2024, July 1). PENERAPAN BUDAYA 5S (SENYUM , SALAM, SAPA, SOPAN, DAN SANTUN ) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN VISI.
Suyanto, & Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatakan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Penerbit Erlanagga.
Yazidi, A. (2014). MEMAHAMI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 (THE UNDERSTANDING OF MODEL OF TEACHING IN CURRICULUM 2013).
Yuni, E., Dwi, W. ;, Sudjimat, A., & Nyoto, A. (2016). TRANSFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 SEBAGAI TUNTUTAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA GLOBAL (Vol. 1).