SISTEM KEPERCAYAAN DALAM UPACARA ADAT RAMBU SOLO’ MASYARAKAT TORAJA DI PERKAMPUNGAN BUNTU BURAKE
Keywords:
Sistem kepercayaan, aluk todolo, rambu solo’, masyarakat TorajaAbstract
Perkampungan Buntu Burake adalah salah satu tempat dimana dulunya menjadi salah satu desa yang memiliki tingkatan kasta yang cukup diperhatikan oleh para masyarakatnya karena orang yang berkuasa pada saat itu di daerah ini memiliki kedudukan yang paling tinggi dan kekayaan yang banyak masyarakat setempat menamainya (to Bara’). Dan daerah Bua Burake merupakan salah satu desa yang memiliki (to bara) yang berbeda dengan daerah lain di Toraja yang biasanya petinggi dalam suatu kampung/desa itu disebut (to Parenge’). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem kepercayaan aluk todolo dalam upacara adat rambu solo’ masyarakat Toraja di perkampungan Buntu Burake. Penelitian ini merupakan hasil penelitian studi kepustakaan dan lapangan dengan menggunakan metode penelitian ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kajian pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kepercayaan mempengaruhi pelaksanaan upacara adat masyarakat Toraja baik dulu maupun sekarang. Dalam upacara rambu solo’ di Bua Burake upacaranya tergantung dari asal keluarga yang meninggal. Jika termasuk dalam kasta orang bangsawan maka bias melaksanakan prosesi yang lengkap sesuai dengan aluk dan adat yang berlaku, tetapi ada juga keturunan bangsawan yang tidak mampu melakukan berbagai prosesi tersebut bias saja upacara yang dilakukan bersifat sederhana. Begitu juga dengan kasta menengah (orang biasa, merdeka) dan kasta di bawah (kaunan) memiliki proses adat yang berbeda tidak bias mengadakan upacara yang setara dengan kasta keturunan bangsawan sekalipun mereka mampu dan memiliki keturunan yang memiliki harta yang banyak.