ANALISIS KEKUATAN TARIK MATERIAL KOMPOSIT RESIN EPOKSI BERPENGUAT ANYAMAN STRIP BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper)
Keywords:
material komposit, bambu petung, anyaman strip, air payau, kekuatan tarikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan tarik yang optimal dari material material komposit resin epoksi dengan berpenguat anyaman strip bambu petung (Dendrocalamus asper).
Bambu petung dibuat berbentuk strip berukuran 0,01 cm, lebar 0,1 cm, dan panjang 45 cm lalu dianyam kemudian direndam didalam air payau dengan variasi perendaman selama 0, 1, 2, 3, dan 4 minggu dengan kadar
salinitas air sungai 10, 20 dan 30%. Material komposit yang dicetak dengan komposisi resin epoksi 60% dan 40% katalis sebagai pengeras dengan anyaman strip 1, 2, dan 3 lapis dan ditahan selama 24 jam. Pencetakan material komposit dengan metode hand lay-up. Untuk material komposit 1 lapis anyaman, resin epoksi dituang ke cetakan lalu anyaman strip bambu petung dan ditutup dengan resin epoksi kemudian ditekan selama 24 jam.
Material komposit yang sudah dilepas dari wadah cetakannya, kemudian didiamkan didalam ruangan kedap udara luar selama satu minggu. Material komposit direparasi untuk memastikan apakah masih ada cacat atau sudah tidak ada, terutama pada bagian permukaan material material komposit. Proses selanjutnya adalah pembuatan sampel uji, untuk uji tarik berdasarkan ASTM (D638-02) Sebelum pengujian dilakukan sampel direparasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa sampel sudah dalam keadaan standar untuk siap diuji.
Hasil pengujian kekuatan tarik optimal material komposit dengan penguat anyaman strip bambu petung tanpa perendaman 1 lapis (40,22 MPa), 2 lapis (50,13 MPa), dan 3 lapis (60,07 MPa). Kekuatan tarik optimal material komposit dengan anyaman 1 lapis dan waktu perendaman 3 minggu (51,08 MPa) mengalami kenaikan (19,12%). Kekuatan tarik optimal material komposit dengan anyaman lapis dan waktu perendaman 2 minggu (61,05 MPa) mengalami kenaikan (20,69%). Kekuatan tarik optimal material komposit dengan anyaman 3 lapis dan waktu perendaman 2 minggu (70,15 MPa) mengalami kenaikan (19,08%).